Jumat, 23 Oktober 2009

Perjuangan Kita Belum Berakhir!

14.51 | , ,

Assalamualaikum Wr. Wb.


Pernahkah kita berpikir sedikit aja kalo ngedapetin kemerdekaan itu gak gampang. Kebayang kan, perjuangan para pahlawan jaman dulu pasti susah. Mendapatkan kemerdekaannya aja membutuhkan pengorbanan harta, benda, keluarga, jiwa, bahkan raga. Sedangkan kita....beeeuuh... belajar aja males (ngaku deh), apalagi rela berkorban. Coba kita pikir, berapa banyak sih yang kita lakukan buat negara (kayaknya dikit deh)? Gimana coba kalau kita ada di posisi mereka (para pejuang)? Saya jamin, gak bakal tahan! Apalagi sampai mengorbankan nyawa. Hmm…. tentunya kita harus bersyukur karena kita sudah merdeka. Itu semua adalah hasil jasa-jasa para pahlawan kita di jaman dahulu.

Tapi, udah merdeka bukan berarti gak perlu perjuangan lho. Sekarang kita gak usah berjuang langsung tempur di medan perang, tapi cukup dengan menambah ilmu (dengan rajin tentunya) itupun sudah dianggap sebagai perjuangan bagi pelajar seperti kita.

Sebagai warga negara yang baik, kita juga harus mempertahankan Indonesia. Itu sudah merupakan panggilan sejarah, kewajiban tiap warga negara, dan demi menjaga keutuhan negara. Dan juga, enggak lupa kita harus mengisi kemerdekaan ini. Boleh berbuat sesuatu untuk Indonesia, boleh juga dengan mengabdi pada Indonesia. Berbuat sesuatu untuk Indonesia gak selamanya harus gitu-gitu aja, bisa aja dengan cara yang unik tapi tetep berhubungan dengan Indonesia. Contohnya bikin minuman merah putih (wah, dimana tuh?), merayakan hari kemerdekaan pakai seragam merah putih (kira-kira buat apa?), ngikutin upacara tiap hari Senin tanpa mabal (hayoh siaapa yang gitu?), dan lain-lain. Semua tadi merupakan contoh sifat kepahlawanan terhadap negara.


Menurut saya, pahlawanlah yang paling berperan penting dalam proses kemerdekaan, dan tidak luput bantuan dan support dari rakyat Indonesia. Bayangkan jika di dunia ini tidak ada pahlawan sama sekali. Sudah terbayang kan? Pasti kejahatan menguasai dunia. Maka dari itu, kita jangan meremehkan jasa pahlawan, malahan kalau bisa diteruskan. Ada pepatah menyebutkan "the great power comes great responsibility". Makanya, jangan sombong jika telah menolong seseorang.


Kita harus menanamkan sifat kepahlawan sejak dini. Kalo bukan sekarang kapan lagi? (taun depan? kelamaan kalee....) Tapi, kalo mau jadi pahlawan, jangan hanya mengharapkan ketenaran dan hadiah.

Kamu tahu gak?
-Banyak lho pahlawan yang gak disebutin namanya, bahkan siapapun bisa disebut pahlawan. Jika ia gugur dalam proses perjuangan atau pembelaan demi kebaikan orang dan orang banyak.
-Pahlawan adalah orang yang menonjol karena keberaniannya dan pengorbanannya dalam membela kebenaran, atau pejuang yang gagah berani.

Kalo gak percaya, tanya Pa Mustari: "Pahlawan itu banyak lho.... harus percaya. Kalo gak, itung sendiri sambil kiceup... kiceup...."

AYO INDONESIA, PERJUANGANMU BELUM BERAKHIR SAMPAI DI SINI!!! BANGKITKAN SEMANGAT PERJUANGANMU!!


Referensi:


  • Tupaitambun.files.wordpress.com
  • media.vivanews.com

Minggu, 18 Oktober 2009

Hubungan Suku-Suku di Indonesia dan Nasionalisme

19.42 | , ,

Kalian pasti sering mikir tentang begitu banyaknya suku - suku di Indonesia. Mereka tersebar luas di seluruh penjuru kepulauan. Ada yang tinggal di hutan, pantai, bahkan ada yang sudah bercampur dengan kehidupan modern. Mereka hidup berpisah-pisah mengikuti tuntunan sang pemimpin suku. Tapi, ada juga lho suku-suku yang sudah "resmi" istilahnya menjadi bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia, diantara suku Sunda, Jawa, Betawi, Batak, dan lain sebagainya. Mereka sudah bukan lagi suku yang terkotak-kotak, tapi beberapa orang dari suku tersebut masih menggunakan cara-cara leluhur mereka dalam menjalani kehidupan sehari-hari.

Pastinya kalau kita teliti lebih dalam, suku-suku yang belum bersatu hanya membela sukunya sendiri saja. Akibatnya, tidak jarang pula terjadi peperangan antar suku yang memperebutkan... bisa makanan, orang, bahkan harga diri dari suku masing-masing. Bagusnya, muncullah rasa nasionalisme dari dalam diri mereka dalam mempertahankan suku masing-masing. Jeleknya? Keadaan akan terpecah dan suku - suku yang bermusuhan akan membuat daerah mereka menjadi tidak nyaman. Akhirnya, yaa lama kelamaan mereka menghilang juga deh (seperti kasus suku Moro) meninggalkan daerahnya.

Tadi sudah ditulis bahwa nasionalisme dalam diri suku tersebut muncul, tapi apa sih nasionalisme itu? Di Wikipedia ditulis: "Nasionalisme adalah satu paham yang menciptakan dan mempertahankan kedaulatan sebuah negara (dalam bahasa Inggris "nation") dengan mewujudkan satu konsep identitas bersama untuk sekelompok manusia."

Gampangnya, nasionalisme itu adalah rasa persatuan sekelompok manusia dalam membentuk kehidupan kelompoknya. Masih pusing? Begini, manusia itu memiliki sikap alami (atau watak kata kamus Indonesia) yang namanya egoisme. Egoisme itu muncul dari rasa ingin memiliki tiap individu. Egoisme membuat manusia mengurus kehidupannya sendiri-sendiri. Tapi, dimana-mana dikatakan kalau manusia itu enggak bisa hidup sendiri kan? Mereka itu butuh dukungan dan bantuan dari manusia lain. Maka dari itu, dari jaman Stonehenge dahulu manusia sudah membentuk kelompok untuk mengatur kehidupan secara bersama-sama. Mereka memusnahkan (sedikit, gak semua) apa yang namanya egoisme dan membangun rasa persatuan yang namanya nasionalisme.

Kembali ke topik suku di Indonesia. Berhubung Indonesia itu sudah menjadi negara kesatuan sejak merdeka, berarti semua daerah Indonesia menjadi satu kan? Itu berarti suku-suku yang ada di daerah bernama Indonesia juga harus bersatu satu sama lain. Tapi, di tahun 2009 ini masih juga ditemukan suku terasing di wilayah timur sana. Walau mereka punya rasa nasionalisme masing-masing terhadap sukunya, tapi percuma kalau mereka tidak punya rasa nasionalisme terhadap Indonesia. Perang suku pasti bakal terjadi juga di mana-mana.


Inget gak, lagu project pop dulu yang judulnya "Dangdut is the Music of My Country"? Yup, project pop ada benarnya juga. Musik bisa menyatukan bangsa ini dengan memperdengarkan ataupun menyanyikan lagu dangdut yang memang asli banget dari Indonesia. Tapi dalam kasus Indonesia jaman dulu, yang menyulut api nasionalisme suku-suku di Indonesia bukanlah dangdut, melainkan bangsa penjajah! Kekejaman para penjajah memang membuat bangsa bersatu dan melawan, tapi, tahukah kamu kalau beberapa dari mereka dulunya adalah suku-suku yang saling bermusuhan?

Indonesia gak akan bisa berdiri kalau gak ada rakyat, dan rakyatnya dulu adalah ratusan suku yang terkotak-kotak kehidupannya. Mereka menganggap suku lain adalah orang asing. Namun kini, semua suku harus bersatu! Udah basi tuh yang namanya SARA (nah lho, apaan coba?), semua orang itu derajatnya sama. Dengan menumbuhkan rasa nasionalisme, Indonesia akan menjadi negara yang kuat dan kokoh karena rasa memiliki dari rakyatnya.

kata pa mustari: "kalo nggak percaya suku2x di indonesia itu banyak, itung aja sndiri (kiceup-kiceup)..."

AYO..!!!
SATUKAN INDONESIA KITA..!!

Referensi:


  • id.wikipedia.org
  • tymask.files.wordpress.com
  • winbathin.blogspot.com